Sabtu, 07 Februari 2015

Ragam Budaya Dayak Deah Bakal Ramaikan Tabalong Ethnic Festival 2015

Tabalong Ethnic Festival 2015 akan diselenggarakan pada 11-15 Februari 2015 di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel). Festival lokal khas budaya Dayak dan Banjar tahunan ke empat ini akan diramaikan dengan Gelar Budaya Adat Dayak Deah Kampung Sepuluh.

Suku Dayak Dusun Deah merupakan salah satu suku Dayak dari rumpun Ot Danum//rumpun Barito Raya. Kelompok Dusun ini mendiami Desa Gunung Riut (Balangan) dan sebagian desa-desa di Kecamatan Upau, Muara Uya, Haruai, dan Bintang Ara yang terletak di bagian Utara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Oleh karena itu suku yang kabarnya bermigrasi dari wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara, Kaltim ke wilayah Kalsel ini juga disebut Dayak Tabalong.

Kata 'deah'  dalam Bahasa Dayak Deah berarti 'tidak'. maksudnya suku Dayak Deah walaupun beberapa di anataranya sudah memeluk agama Islam namun mereka tetap teguh menyatakan dirinya sebagai orang Dayak. Tidak seperti suku Dayak lainnya yang kemudian beralih menjadi orang Banjar (Melayu).

Adat Kampung Sepuluh adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut aturan adat yang mengikat di sepuluh kampung yang terdapat pada Kecamatan Bintang Ara, Haruai, dan Upau.

Kesepuluh kampung tersebut merupakan satu kesatuan wilayah adat Dayak dari suku Dusun Deyah yang dipimpin oleh seorang Kepala Adat Kampung Sepuluh. Wilayah kesatuan adat tersebut meliputi dusun/desa Pamintan Raya, Dambung Raya, Kaong, Upau Jaya, Pangejak, Dambung Suring, Kembang Kuning, Kinarum, dan lainnya.

Sejumlah kegiatan Dayak Deah Adat Kampung Sepuluh akan digelar pada hari ketiga festival ini, yakni  Jum’at/13 Februari 2015. Pada pukul 11.00 – 22.00 akan disajikan Gelar Budaya Dayak Deah sesi pertama di Desa Pangelak, Kecamatan Upau.

Sesi pertama ini meliputi persiapan kegiatan, mencakup kegiatan memasak lamang, menungkih kayu (membelah kayu), dan menumbuk padi. Dilanjutkan dengan Pawai Budaya yang menampilkan berbagai pakaian khas yang digunakan masyarakat Dayak Deyah dalam kegiatan sehari-hari. Serta pembukaan yang ditandai dengan Serah terima Babatan kepada pelaksana dan sambutan dari Bupati Tabalong. Selain itu ada ertunjukan seni tari tradisional dan alam seni dengan berbagai pertunjukan dan tari pergaulan Masyarakat Dayak Deah.

Pada hari keempat Sabtu/14 Februari 2015, pukul 08.00 – 22.00 dilanjutkan Gelar Budaya Dayak Deah sesi kedua di lokasi yang sama. Kegiatannya mengenalkan aktivitas sehari-hari masyarakat Dayak Deah antara lain pondok-pondok asli Dayak Deah, kegiatan bertani, menangkap ikan/hewan buruan, dan kuliner khas lokal.

Selain itu ada permainan tradisional, mengolah makanan/kudapan tradisional, pertunjukan seni tradisional, dan malam seni dengan berbagai pertunjukan dan tari pergaulan Masyarakat Dayak Deah

Pada hari kelima Minggu/15 Februari 2015 pukul 09.30 – 11.30 ada Gelar Budaya Dayak Deah sesi ketiga masih di tempat yang sama. 

Acaranya terdiri atas Upacara Manaik Manau, yakni upacara khas Dayak Deah, ujian bagi pemuda Dayak Deah berupa menaiki/memanjat pohon manau, sejenis rotan berukuran besar berduri dengan menggunakan tangan dan kaki telanjang. Upacara ini sendiri diiringi Tarian Balian. Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Adat Pengembalian Babatan dan penutupan.

Selain gelar budaya Dayak Deah, Tabalong Ethnic Festival 2015 ini akan meriahkan dengan "Tabalong Ethnic Carnaval"  yakni sebuah Karnaval Fashion berbasis budaya lokal Banjar dan Dayak dengan hadiah total 20 juta rupiah. Festival ini juga disemarakkan dengan Festival Film Budaya dan Panggung Seni yang akan menampilkan tarian dan teater tradisional.

Festival yang berlangsung 5 hari ini dimulai pada Rabu/11 Februari 2015 pada pukul 14.00 – 17.30  dengan acara pembukaan  di Stadion Saraba Kawa, Taman Kota Tanjung. Kota Tanjung adalah Ibukota Kabupaten Tabalong. Dilanjutkan dengan Tabalong Ethnic Carnaval.

Dalam karnaval tersebut para peserta diharuskan berbusana berbasis etnik lokal (Banjar dan Dayak). Busana yang digunakan diinspirasi dari busana tradisional, baik pakaian adat, pakaian sehari-hari, pakaian pesta maupun yang diinspirasi oleh tokoh mitologi serta flora dan fauna khas Kalimantan. Karnaval akan diikuti oleh 300 orang peserta baik kelompok maupun perorangan. Peserta karnaval datang dari Kalsel, Kaltim, dan Kalteng.

Pukul 14.00 – 17.30  bertempat di Taman Kota Tanjung dilanjutkan dengan panggung seni yang menampilkan pertunjukan seni tari tradisional Banjar dan Dayak. Pengisi acaranya sejumlah  sanggar seni yang aktif dari Tabalong, Balangan dan Banjarmasin (Kalsel) dan dari Barito Timur (Kalteng).

Adapun sanggar yang akan tampil antara lain Sanggar Perpekindo dari Banjarmasin, Sanggar KOMANDAN (Barito Timur), Sanggar Wadian Tambai (Balangan), Sanggar Ape Lawe Riau (Tabalong), Sanggar Mishbahul Munir (Tabalong), Sanggar Tatau Tandrik (Tabalong), dan Sanggar Regatn Tatau (Tabalong) serta Sanggar Bamelum dari Tabalong).

Di hari kedua Kamis/12 Februari 2015 pukul 09.00 – 13.00 ada Festival Film Budaya Banua di Gedung Pusat Data dan Informasi Kabupaten Tabalong.  Acaranya berupa pemutaran film produksi lokal yang mendokumentasikan budaya masyarakat local ditambah dengan diskusi bersama seniman dan budayawan lokal.

Pada pukul 20.00 – 23.00 di Panggung Seni Etnik Taman Kota Tanjung ada Panggung seni yang menampilkan pertunjukan seni tari tradisional Banjar dan Dayak. Malam ke-2 ini akan diramaikan dengan pertunjukan teater/sastra lokal, meliputi  Mamanda (teater), Wayang Gong (teater), Bakisah, dan Madihin.

Di samping beragam budaya Dayak Deah dan Banjar, Kabupaten Tabalong juga memiliki sejumlah objek wisata alam  yang menarik untuk dikunjungi antara lain Airterjun Mambanin di Desa Marindi, Kecamatan Haruai  dan Gua Batu Babi di Desa Randu, Kecamatan  Muara Uya.

Berdasarkan penelitian di goa ini pada 1995/1996 ditemukan peralatan manusia prasejarah berupa alat-alat batu berbentuk serpih dan bilah serta gerabah polos dan gerabah hias.

Objek wisata religinya antara lain Masjid Pusaka yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Tabalong yang menjadi bukti sejarah diterimanya Islam oleh suku Dayak Tabalong.

Naskah: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Dok. FB Objek Wisata Kabupaten Tabalong & pariwisatatabalong

Captions:
1. Promosi Tabalong Ethnic Festival IV.
2.  Goa Batu Babi di Desa Randu, Kecamatan Muara Uya
3. Upacara Manaik Manau khas Dayak Deah.
4. Masjid Pusaka, masjid tertua di Kabupaten Tabalong, Kalsel. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar