Selasa, 01 September 2015

Lampung Culture & Tapis Carnival V Tutup Festival Krakatau 2015

Lampung Culture & Tapis Carnival V menutup rangkaian Festival Krakatau ke-25 yang digelar sejak 23 Agustus dan berakhir Minggu, 30 Agustus 2015. Acara ini dikemas dalam bentuk pawai budaya yang menggambarkan keberagaman budaya seluruh kabupaten/kota yang ada di Lampung.

Pawai budaya yang dimulai di depan rumah Dinas Gubernur (Mahan Agung) ini juga diikuti beberapa perwakilan tim kesenian dari sejumlah provinsi seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu dari Sumatera Selatan, Banten, NTB, dan DI Yogyakarta yang membawa tim dari Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.
Ribuan masyarakat turut menyaksikan parade budaya, termasuk wisatawan nusantara dan beberapa turis  asing. Turut hadir  sejumlah pejabat pusat dan daerah Lampung, Sekdaprov Arinal Djunaidi, Forkompimda Provinsi Lampung, dan semua Walikota/Bupati se-Lampung serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Pusat yakni Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Lokot Ahmad Enda.
Pawai diawali dengan penampilan para Muli – Mekhanai yang menggunakan kreasi pakaian adat Lampung, dengan dua ekor gajah yang membawa Putri Indonesia asal Lampung yaitu Laras Maranatha Tobing dan Putri Pariwisata Lampung Vita Lestari Muzaffarti.
Tampil juga marching band kebanggaan Lampung, dilanjutkan dengan tim budaya dari Provinsi Yogyakarta, dan lanjut dengan tim lainnya.
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dalam sambutannya mengatakan Festival Krakatau ini menjadi ajang silaturahmi, hiburan rakyat, juga sebagai ajang pengenalan potensi pariwisata. “Mudah – mudahan acara ini sebagai media informasi tentang potensi budaya dan pariwisata di Lampung,” kata Ridho di Bandar Lampung, Minggu (30/8).

Menurut gubernur termuda di Indonesia inin di sektor pariwisata, Lampung terus berbenah dan bergegas. “Saat ini kami sedang melakukan blue print untuk kawasan pariwisata terpadu di beberapa titik salah satunya di Pesisir Barat,” jelasnya.

Pengembangan Way Kambas, lanjut Ridho juga akan dilakukan dengan menggaet investor luar negeri. “Marina juga akan dibangun bekerjasama pengembang yang mengerjakan Marina Putri di Johor,” akunya.

Menurut Ridho Festival Krakatau tidak kalah dengan festival lain di provinsi lain. Namun yang harus diperhatikan lagi mengenai promosi dan kemasannya, “Dinas terkait (Disbudparekraf Lampung-red) bisa mencontoh daerah lain yang sudah mengelola festivalnya dengan sangat baik,” imbaunya.

Ridho juga menyinggung soal infrastruktur dan keamanan yang akan terus ditingkatkan sebagai upaya mendukung gairah pariwisata Lampung.

Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Kemenpar Lokot Ahmad Enda menambahkan harus ada sinergi dengan industri wisata seperti travel agent, hotel, pramuwisata dan lainnya agar Festival Krakatau lebih optimal dan memiliki sisi bisnisnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Herlina Warganegara dalam laporannya menjelaskan acara pawai budaya ini sebagai ajang puncak kreativitas budayawan Lampung dengan tujuan meningkatkan kunjungan pariwisata di Lampung.
Menurut Herlina Festival Krakatau ke-25 sukses digelar dengan berbagai rangkaiannya dan berbagai perubahan yang lebih melibatkan banyak komunitas di dalamnya.
“Festival Krakatau 2015 sukses digelar dengan serangkaian acara mulai dari Festival Petualang Nusantara, lomba baca puisi, Pemilihan Miss Kopi Lampung, Jet Ski, dan Tur ke Gunung Anak Krakatau serta Lampung Culture & Tapis Carnival yang menjadi penutup,” terangnya.
Naskah & foto: adji kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Captions:
1. Gadis Lampung ikut ramaikan Lampung Culture dan Tapis Carnival V.
2. Tim kesenian asal Sumbar yang sudah menetap di Lampung ikut ramaikan pawai budaya yang menjadi penutup Festival Krakatau 2015 di Bandar Lampung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar