Minggu, 03 April 2016

Barongsai Saudara Hibur Para Peziarah Kubur Ceng Beng 2016


Perkumpulan Barongsai Saudara yang bermarkas di Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) turut menyemarakkan  Festival Ceng Beng 2016. Pada malam ramah tamah dan sosialisasi acara Ceng Ben di Gedung Setya Bhakti Pasir Putih,  Minggu (3/4). Kelompok Barongsai ini tampil atraktif dengan tiga singa yang dimainkan 6 orang anak muda dan 5 pengiring musik.


Seorang pembunyi suara burung mengawali penampilan atraksi Barongsai Saudara di panggung. Suara kicuan burung itu ternyata berhasil memanggil tiga singa berwarna merah, kuning, dan biru tua.


Masing-masing singa dimainkan 2 orang. Aksi ketiga singa itu sungguh atraktif dan variatif, kadang mengangguk-anggukkan kepala, mengoyang-goyangkan badan dan bokongnya, serta mengayun-ayunkan kaki.


Aksi yang paling menarik, saat ketiga singa itu melakukan formasi berdiri. Sejumlah tamu yang hadir dari pengurus Yayasan Sentosa, tokoh masyarakat Bangka, perwakilan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Pemkot Pangkalpinang, dan terutama para peziarah kubur leluhur (Ceng Ben) yang dari berbagai daerah/kota bahkan mancanegara tak henti memberi tepukan hangat.


Gerakan yang mereka lakukan diiringi alunan musik yang dimainkan 4 orang pemain musik Simbal, Knong, Gemblok, dan Tambor.


Bukan tanpa alasan Festival Ceng Ben 2016 yang diselenggarakan Disbudparpora Kota Pangkalpinang bekerjasama dengan Yayasan Sentosa dan didukung Kemenpar RI ini menampilkan Barongsai Saudara ini.


Lihat saja pretasinya. Mereka pernah mengikuti lomba Barongsai tingkat Nasional di Jakarta memperebutkan Piala Gubernur Ahok di Jakarta tahun 2014. Ketika itu mereka hanya menyabet peringkat 6.


Mereka juga pernah menyabet juara kedua lomba Barongsai ajang Bodhi Dharma Shaolin (BDS) Cup 2015 tingkat provinsi, yang diikuti 21 grup Barongsai se-Kepulauan Babel. Dengan predikat itu mereka berhak atas hadiah tropi uang sebesar Rp 3 juta.


Prestasi lainnya meraih juara kedua terekstrim atau membahayakan dalam ajang SMS Cup Belitung 2015.


Tahun ini mereka akan mengikuti kejuaraan Presiden Cup 2016 yang bakal digelar bulan Mei di Ancol, Jakarta yang diikuti sejumlah grup Barongsai, anggota Persatuan Liong Barongsai Seluruh Indonesia (PLBSI).


Untuk menghadapi kejuaran tingkat Nasional itu, grup Barongsai ini giat  berlatih seminggu 3 kali. “Dua minggu sebelum lomba latihan dipacu lagi setiap hari,” kata Leo Valentino (28) selaku pendiri dan pimpinan Barongsai Saudara.


Kata Leo, Barongsai Saudara yang dibentuknya tahun 1999, kini beranggotakan 25 orang. “Paling kecil usia 14 tahun dan paling tua umur 28 tahun. Anggotanya campur, ada yang asli Melayu, keturunan atau peranakan Tionghoa dan etnis lainnya,” akunya.


Dalam setahun, kelompok Barongsai ini tampil minimal 10 sampai 20 kali, termasuk saat perayaan Tahun Baru China Imlek. “Sekali tanggap Rp 2 juta, uangnya sebagian ditabung untuk membeli perlengkapan,” aku Leo yang juga berprofesi sebagai mekanik di sebuah bengkel.


Leo berharap ke depan Pemkot Pangkalpinang memberi dukungan agar kelompok Barongsai terus bersemangat berlatih, tampil, dan bertanding untuk mengharumkan nama Pangkalpinang, Bangka bahkan Kepulauan Babel.

Seorang peziarah kubur yang datang dari Jakarta mengaku kagum dengan penampilan Barongsai Saudara malam itu.

"Mereka energik dan kompak. Sudah semestinya anak-anak muda diberi wadah untuk berkreasi positif, salah satunya dengan berkegiatan Barongsai ini. Pihak Pemkot Pangkalpinang ataupun Provinsi Babel, dan intansi terkait termasuk swasta  semestinya mendukung mereka agar tetap eksis," imbaunya.

Kasi Kesenian dan Perfilman, Disbudparpora Kota Pangkilpinang Pupung Damayanti menjelaskan Barongsai termasuk dalam jenis olahraga rekreasi. 

"Bentuk dukungan Pemkot Pangkalpinang, salah satunya  dengan menampilkan mereka dalam acara-acara yang diselenggarakan Pemkot bekerjasama dengan pihak lainnya," ujarnya.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@ayahoo.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar