Sabtu, 22 April 2017

Seba Baduy 2017 Diikuti 2.000 Urang Kanekes, Ini Sederet Fakta Lainnya

Sebanyak 2.000 Orang Baduy atau Urang Kanekes tahun ini akan melakukan upacara Seba Baduy, berjalan kaki sambil membawa aneka hasil bumi dari Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak menuju Pendopo Bupati Lebak bertemu Bupati Lebak di Kota Rangkasbitung lalu ke Kabupaten Pandeglang dan akhirnya ke Museum Negeri bertemu Gubernur Banten di Kota Serang.

Itulah salah satu fakta terkait upacara Seba Baduy tahun ini. Adapun fakta lainnya yang berhasil RonaBudaya kumpulkan, antara lain:

Dalam Seba Baduy tahun ini, ribuan Urang Kanekes akan menghantar hasil bumi (padi, palawija, buah-buahan, gula aren dll) kepada kepada Ibu Gede atau Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya dan Bapak Gede atau Gubernur Banten.

Saat bertatap muka dengan kedua kepala daerah tersebut, tokoh masyarakat Baduy akan menyampaikan pesan untuk selalu menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan. Sebab Urang Kanekes percaya bahwa alam adalah salah satu titipan yang Maha Kuasa untuk dilestarikan. Kewajiban melestarikan alam jatuh kepada Masyarakat Baduy.

Oleh karenanya, semua sistem kehidupan Masyarakat Baduy berpedoman pada filosofi yang kental dengan aroma keasrian alam, yakni: “lojor teu meunang dipotong, pondok teu meunang disambung”, artinya yang panjang tidak boleh dipotong, yang pendek tidak boleh disambung.

Pelaksanaan Seba Baduy  tahun ini berlangsung pada Jum’at-Sabtu, 28-29 April 2017 berlokasi di Kota Rangkasbitung.

Acaranya intinya berupa Prosesi Penerimaan Masyarakat Baduy oleh Pemkab Lebak, kemudian acara Babacakan Jeung Urang Baduy atau Makan Bersama Masyarakat Baduy, dilanjutikan dengan Prosesi Upacara Seba Baduy, lalu Sapeuting Jeung Urang Baduy atau Semalam Bersama Masyarakat Baduy dengan menampilkan berbagai hiburan yang menarik perpaduan seni budaya, dan berakhir keesokan harinya dengan Prosesi Pelepasan Menuju Pendopo Kabupaten Pandeglang.

Dari Pandeglang masyarakat Baduy menuju GOR Ciceri, Kota Serang untuk istirahat sampai sore. Selanjutanya mereka akan berjalan kaki lagi menuju Pendopo Lama Gubernuran atau Museum Negeri.

Di tempat itu digelar acara penyambutan warga Baduy oleh Sekda Provinsi Banten,kemudian mereka istirahat di arena Museum Negeri yang sudah disiapkan panitia.

Malamnya, digelar pelaksanaan Seba Baduy di Museum Negeri yang dihadiri Gubernur Banten, acara ditutup dengan hiburan Wayang Golek dan Jaipong.

Sebelum acara utama seperti tersebut di atas, digelar berbagai kegiatan antara lain Event Artventure, Territory of Gajeboh, pada Sabtu-Minggu, 22-23 April 2017 di wilayah Baduy Luar, tepatnya di Kampung Gajeboh. Isi kegiatannya melukis bersama para 50 pelukis se-Banten.

Selain itu ada Gelar Produk Unggulan Kabupaten Lebak, pada Kamis-Sabtu, 27-29 April 2017 di Depan Musium Multatuli yang menampilkan berbagai produk unggulan Kabupaten Lebak seperti bermacam kuliner khas Lebak dan Banten, hasil bumi, oleh-oleh produk khas, dan souvenir.

Upacara Seba Baduy juga dimeriahkan dengan lomba menulis berita tentang serba-serbi seputar Seba Baduy selama delapan hari yakni pada Minggu-Minggu, 23-30 April 2017 yang melibatkan peserta dari para jurnalis Harian di Kabupaten Lebak dengan kriteria penilaian artikel berita harus di-posting di fanspage (Facebook) Seba Baduy Lebak.

Pemilihan pemenangnya ditentukan dengan cara menghitung jumlah Like & Comment terbanyak.

Fakta lainnya upacara Seba Baduy 2017 mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata (Kemenepar), lewat Bidang Promosi Budaya, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusanatara, karena itu nama acaranya diberi tambahan kata menjadi Pesona Seba Baduy 2017.

Bentuk dukungannya antara lain berupa publikasi dan promosi lewat berbagai saluran komunikasi termasuk liputan media.

Tradisi Seba Baduy merupakan bukti kepatuhan sekaligus pengakuan kepada penguasa Kesultanan Banten saat itu atau Pemkab Lebak/Pemprov Banten saat ini yang dilakukan masyarakat Baduy secara rutin setiap tahun.

Upacara Seba digelar setelah musim panen dan menjalani ritual Kawalu atau puasa selama tiga bulan.

Selama masa Kawalu, wisatawan dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam di tiga kampung, yakni Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: bantenprov.go.id & adji

Captions:
1. Ribuan Urang Kanekes lakukan Seba Baduy.
2. Melintasi salah satu kampong di wilayah Baduy Dalam.
3. Menyerahkan hasilbumi ke Pemkab Lebak dan Pemprov Banten.
4. Promo Seba Baduy 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar